Blog Dede Sobirin

Blog Berbagi Informasi Seputar Ajang Kontes Seo

Majukan Peternakan Indonesia Bersama Ilmuhewan.com

Majukan Peternakan Indonesia Bersama Ilmuhewan.com - Peternakan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memelihara hewan ternak. Peternakan mempunyai arti penting dalam usaha perbaikan dan peningkatan mutu makanan. Memperbaiki dan meningkatkan mutu makanan berarti melengkapi makanan dengan zat lemak dan protein hewan.

Majukan Peternakan Indonesia Bersama Ilmuhewan.com

Majukan Peternakan Indonesia Bersama Ilmuhewan

merupakan persediaan lemak dan protein yang terpenting. Di daerah padang rumput, aktivitas ekonomi yang utama adalah peternakan berpindah- pindah (nomadic herding) dan peternakan perdagangan (commercial grazing). Pertumbuhan merupakan salah satu subsektor yang dimasukkan dalam program pembangunan ekonomi rakyat, seperti yang tertera dalam Propenas 2000-2006. selain itu, hewan atau ternak merupakan sumber protein yang penting bagi pertumbuhan manusia. Pembangunan peternakan diarahkan untuk meningkatkan kemandirian petani peternak.

Manfaat dan hasil beternak

Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak kambing selain diambil hasil dagingnya, kambing dapat diambil hasil kulitnya, kotorannya dapat dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan. Bahkan jenis-jenis kambing tertentu dapat dimbil hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol. Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang bibit awalnya didatangkan dari Australia adalah jasanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari peternak untuk melakukan penyerbukan tanaman di perkebunannya.

Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah adalah perkebunan apel. Beternak kelinci juga banyak memiliki manfaat, diantaranya yaitu daging yang dapat diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci dapat dijual untuk bahan industri, kotoran serta air kencingnya dapat kita jual untuk dijadikan pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas Manajemen pemeliharaan ternak diperkenalkan sebagai upaya untuk dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemilik peternakan. Dalam manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, antara lain :Seleksi Bibit, Pakan, Kandang, Sistem Perkawinan, Kesehatan Hewan, Tata Laksana Pemeliharaan dan Pemasaran.

Pakan yang berkualitas baik atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh baik terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan berkurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan dapat menentukan kualitas ternak. Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berbeda. Ternak yang diberi makanan bermutu (seperti ternak perah)akan menghasilkan pupuk yang berkualitas baik, sebaliknya ternak yang makanannya kurang baik juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah.

Macam-macam hewan ternak

Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah madu. Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil manfaat dan hasilnya. Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jenis-jenis peternakan yang ada di di indonesia meliputi peternakan hewan besar dan kcl kecil.

Peternakan hewan besar Peternakan hewan besar adalah peternakan yang memelihara hewan yang berukuran besar, misalnya kerbau, kuda, dan sapi. Daerah pemeliharaan kerbau di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Daerah pemeliharaan kuda terdapat di Sumba, Sumbawa, Timor, Sumatra Utara, Tapanuli, dan Sulawesi Selatan. Daerah pemeliharaan sapi terdapat di lembang, Cisarua, Baturaden, Ungaran, Boyolali, Madura, Grati, Bali, Sumba, Sumbawa, Mentawai, dan Kalimantan Barat.

Peternakan hewan kecil Peternakan hewan kecil merupakan peternakan yang memelihara hewan yang berukuran kecil, misalnya kambing, babi, kelinci, dan unggas. Daerah pemeliharaan kambing terdapat hampir di semua tempat secara kecil-kecilan. Daerah pemeliharaan kelinci terdapat di Jawa Tengah sebagai proyek pengembangan. Daerah pemeliharaan unggas terdapat di semua daerah.

Kondisi Peternakan di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat cocok untuk dijadikan sentra bisnis peternakan. Luas daratan Indonesia yang mencapai jutaan km2 sangat mendukung kegiatan peternakan yang notabene membutuhkan lahan yang luas. Posisi Indonesia yang ada di daerah trofis juga sangat mendukung aktivitas usaha peternakan. Posisi geografis ini memungkinkan wilayah Indonesia untuk disinari matahari dan dijatuhi hujan sepanjang tahun. Hal ini membuat kebutuhan untuk berbagai kegiatan usaha peternakan seperti air dan pakan hijauan bisa didapatkan dengan mudah di Indonesia. Hingga tahun 2016, kebutuhan beberapa produk peternakan masih belum dapat dipenuhi dari dalam negeri.

Sebagian besar kekurangan produk peternakan ini masih diatasi dengan jalan impor ke beberapa negara tetangga. Beberapa produk peternakan yang hingga saat ini masih dipenuhi dengan cara impor yaitu daging sapi dan susu. Hampir setiap tahun, di beberapa perayaan hari besar seperti lebaran dan tahun baru, kebutuhan akan produk daging sapi meningkat tajam.

Peningkatan yang sangat besar ini tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan pasokan ternak sapi dari para peternakan yang ada di Indonesia dan pada akhirnya dipenuhi dengan jalan pengimporan daging sapi baik dalam keadaan daging siap konsumsi atau dalam keadaan sapi siap potong. Tidak jauh berbeda dari komoditi sapi, komoditi susu yang merupakan salah satu pemenuh utama kebutuhan protein dan kalsium hewani manusia hingga tahun 2015 belum mampu dipenuhi dari usaha peternakan dalam negeri.

Permasalahan ketidakmampuan usaha peternakan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan komoditi peternakan seperti tersebut di atas merupakan permasalahan klasik yang sudah turun temurun dan belum dapat dipecahkan hingga saat ini. Permasalahan ini dapat dikategorikan sebagai permasalahan yang sangat kompleks dan mengakar di berbagai lapisan berbagai pihak yang terkait dengan peternakan. Masalah di bidang peternakan ini terbentang dari mulai masalah pada peternak hingga yang paling parah adalah kebobrokan pemerintah dalam menangani permasalahan ini. Mari kita Majukan Peternakan Indonesia Bersama Ilmuhewan.com.

Tidak dapat dipungkiri hingga saat ini, usaha peternakan yang ada di Indonesia masih didominasi oleh peternakan rakyat dengan kapasitas produksi yang masih sangat rendah. Kapasitas produksi yang sangat rendah ini juga diperparah dengan penggunaan metode beternak yang masih sangat tradisional. Kedua hal ini membuat produktivitas usaha menjadi sangat rendah dalam berbagai hal. Salah satu hal yang menggambarkan rendahnya produktivitas peternakan ini adalah produktivitas indukan sapi.

Penggunaan indukan sapi yang masih asal disertai dengan metode pemeliharaan yang masih sangat tradisional, membuat indukan hanya mampu melahikan anak sebanyak 1 kali selama 2 tahun. Produktivitas yang rendah ini diperparah lagi oleh rendahnya kualitas pedet yang dilahirkan. Padahal, jika para peternak ini tahu, mau dan mampu menggunakan bibit indukan yang berkulitas, tentu saja permasalahan ini dapat terselesaikan dengan mudah. Sayangnya hingga tahun 2016, para peternak masih belum begitu “teredukasi” sehingga tidak mengenal berbagai macam metode canggih yang telah ditemukan di bidang peternakan. Kondisi peternakan di Indoensia seperti rendahnya penggunaan teknologi peternakan oleh para peternak juga masih diperparah oleh birokrasi bobrok di pemerintahan.

Tingginya ego dan ketidakpedulian beberapa oknum di pemerintahan membuat usaha peternakan di Indonesia seperti berjalan di tempat. Hingga Tahun 2015, dalam mengatasi berbagai permalahan di bidang peternakan, pemerintah seakan hanya memberikan pereda “nyeri” dan bukan mengobati penyakitnya. Hal ini terlihat dari kebijakan pengimporan daging sapi dan produk olahan susu. Kebijakan pengimporan ini memang terbukti dapat mengatasi permasalahan kekurangan pasokan yang terjadi, akan tetapi di sisi lainnya, hal ini membuat Indonesia menjadi ketergantungan dengan impor.

Padahal secara logika, dengan luas wilayah Indonesia yang mencapai jutaan km2, untuk mendapatkan pasokan daging sapi yang besar, Indonesia dapat memproduksinya sendiri dengan memanfaatkan lahan yang tersedia dan “meng-edukasi” para peternak yang ada di Indonesia. Sayangnya, alih-alih memajukan sektor peternakan di Indonesia, pemerintah seolah-olah tutup mata dan hanya memberikan solusi jangka pendek dengan jalan pengimporan daging sapi.

Usaha Untuk Memajukan Peternakan di Indonesia

Kondisi-kondisi peternakan tersebut diatas tidak dapat dipungkiri memang terjadi di Indonesia dan dapat dikatakan cukup menyedihkan. Meskipun begitu, jika kita ambil segi positifnya, Kondisi kekurangan pasokan komoditi peternakan seperti yang tersebut di atas menunjukkan jika peluang untuk memasuki usaha di bidang industri peternakan masih terbuka dengan lebar. Dengan tingginya permintaan dan rendahnya pasokan akan komoditi peternakan, para peternak dapat dengan leluasa meningkatkan jumlah produksi komoditi peternakan tanpa harus khawatir memikirkan pasar yang akan dituju untuk menjual komoditi tersebut.

Dengan kekurangan ini, diharapkan masyarakat dapat berfikir lebih keras lagi untuk mengatasi permasalahan ini sehingga timbul ide-ide kreatif yang dapat membangun industri di sektor peternakan. Dengan kekurangan ini, diharapkan juga investor-investor mau menanamkan modal di industri peternakan sehingga dapat menyerap pasokan tenaga kerja dari dalam negeri. Dengan kekurangan ini juga diharapkan akan timbul berbagai macam usaha-usaha baru yang bergerak di bidang pendukung usaha peternakan. Usaha-usaha yang dilakukan untuk memajukan peternakan di indonesia, antara lain sebagai berikut :

  • Menyediakan bibit ternak jenis unggul.
  • Memberi penyuluhan tentang cara-cara peternakan yang baik dan produktif.
  • Mengembangkan ternak yang ada dan berusaha memberantas penyakit ternak sedini mungkin.
  • Meningkatkan distribusi makanan dan obat-obatan ternak.
  • Mendirikan riset/penelitian dan percobaan dengan melakukan perkawinan silang atau inseminasi buatan

Nah itu dia sobat dedesobirin.hatenablog.com sedikit informasi mengenai Majukan Peternakan Indonesia Bersama Ilmuhewan.com yang bisa admin bagikan. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi Anda semuanya. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca postingannya. Jika belum jelas silahkan sobat kunjungi saja di http://ddsobirin.wagomu.id/e3828.html